..

Kamis, 07 Mei 2015

Festival musiman di Jepang

Matsuri (festival-festival jepang yang diadakan tiap Musimnya)

 

 
Hmmm, siapa yang belum tahu kata Omatsuri? itu loh, festival-festival dalam bahasa Jepang. Tahu sendiri kan! kenapa Jepang sangat menghargai budaya-budayanya sendiri meskipun negara mereka tak sebesar Indonesia? iya, itu benar. Karena mereka selalu mengadakan festival-festival kebudayaan di tempat umum. Dari masih kecil, sudah di akan festival-festival.

 
Musim Panas

Festival musim panas disebut Tanabata.
Setiap wilayah di Jepang merayakan Tanabata dengan ciri khas masing-masing.Tetapi pada dasarnya adalah untuk merayakan pertemuan Putri Shokujo/Orihime dengan Pangeran Kengyu/Hikoboshi pada malam tanggal 7 Juli. Sedangkan festival Tanabata yang diadakan di daerah pertanian lebih dimaksudkan untuk pensucian diri dalam rangka untuk persiapan menjelang festival obon.
Menjelang festival Tanabata, tiap orang menyiapkan hiasan tanzaku yang digantungkan pada dahan pohon bambu. Tanzaku adalah guntingan kertas 5 warna (merah,biru,kuning,putih dan kuning muda) yang berisi tulisan puisi pendek.
Namun biasanya orang menuliskan permohonanatau cita-cita dengan harapan dapat dikabulkan oleh dewa yang akan turun dari langit. Dulu kaum wanita khususnya remaja puteri berdoa agar mereka diberi keterampilan seni kerajinan tangan seperti Puteri Orihime. Selain tanzaku ada pula untaian pita-pita untuk melambangkan benang tenun Puteri Orihime, yang digantungkan pada bola kertas. Festival Tanabata yang terbesar di Jepang adalah Sendai Tanabata pada tanggal 6 Agustus.

FESTIVAL BON ODORI
 Festival obon yaitu tradisi memperingati arwah leluhur di musim panas sudah ada di Jepang sejak sekitar abad ke-8. Obon dikenal sebagai upacara yang berkaitan dengan agama Buddha Jepang. Obon sekarang ini merupakan tradisi turun temurun masyarakat Jepang dengan upacara agama Buddha yang disebut Urabon. Obon berarti meletakkan nampan berisi barang-barang persembahan untuk para arwah. Di daerah tertentu, Bonsama atau Oshorosama adalah sebutan untuk arwah orang meninggal yang datang semasa perayaan Obon.
     Sejak dulu di Jepang sudah ada tradisi menyambut kedatangan arwah leluhur yang dipercaya datang mengunjungi anak cucu sebanyak 2 kali setahun sewaktu bulan purnama di permulaan musim semi dan awal musim gugur. Di awal musim semi, arwah leluhur datang dalam bentuk Toshigami (kepercayaan Shinto) dan dirayakan sebagai Tahun Baru Jepang. Di awal musim gugur, arwah leluhur juga datang dan perayaannya secara agama Buddha.
     Obon di berbagai daerah di Jepang bisa dilangsungkan pada tanggal berikut.
  1. bulan ke-7 hari ke-15 menurut kalender Tempō.
  2. 15 Juli menurut kalender Gregorian.
  3. 15 Agustus menurut kalender Gregorian mengikuti perhitungan Tsukiokure.
     Tanggal pada kalender Gregorian selalu lebih lambat 1 bulan dari kalender Tempō. Namun Pada saat ini, orang Jepang umumnya merayakan Obon pada tanggal 15 Agustus menurut kalender Gregorian. Obon sama artinya dengan liburan musim panas bagi orang Jepang yang tidak mengerti tradisi agama Buddha. Ada kmgkinan perayaan Obon mndpt pengaruh dr org yg mengartikan peristiwa bintang jatuh (hujan meteor) sbg kdtgn arwah leluhur. Di dalam beberapa kebudayaan,arwah orang yang sudah meninggal sering diumpamakan berubah menjadi bintang. Sedangkan peristiwa bintang jatuh paling banyak terjadi bertepatan dengan hujan meteor Perseid tahunan. Yang mencapai puncaknya beberapa hari sebelum tanggal 15 Agustus.
     Acara menari bersama yang disebut Bon Odori dilangsungkan sebagai penutup perayaan Obon. Konon gerakan dalam Bon Odori meniru arwah leluhur yang menari gembira setelah lepas dari hukuman kejam di neraka. Bon Odori merupakan puncak dari semua festival musim panas (matsuri) yang diadakan di Jepang. Pelaksanaan Bon Odori memilih saat terang bulan yg kebetulan terjadi pada tanggal 15 Juli atau 16 Juli menurut kalender Tempō.
     Terong n ketimun disiapkan pd perayaan obon sebagai kereta/kendaraan arwah yg dtg. Terong berkaki menjadi "sapi" sedangkan ketimun menjadi "kuda" yang kedua2nya dinaiki arwah leluhur sewaktu datang dan pulang. Kendaraan dr terong dan ketimun disebut Shōryō-uma.





節分 (SetsubunHari Pergantian Musim, 3 Februari. Dulunya orang Jepang selalu memperingati hari-hari yang menandai pergantian musim (setahun ada 4 kali Setsubun), tetapi sekarang yang diperingati hanyalah hari yang terjepit di antara akhir musim dingin dan awal musim semi.


Pada hari Setsubun ada tradisi melempar kacang kedelai untuk mengusir hantu (鬼 oni). Di kuil-kuil Shinto diadakan upacara melempar-lempar kacang kedelai yang juga dilakukan oleh bintang tamu orang-orang terkenal. Di rumah-rumah orang Jepang, kacang kedelai dilempar-lemparkan sambil mengucap mantera (Hantu ke luar, rezeki ayo ke dalam! (鬼は外、福は内! Oni wa soto, fuku wa uchi!).



ひなまつり (Hina MatsuriGirl's Festival Hari Anak Perempuan, 3 MaretHari untuk mendoakan kesehatan dan pertumbuhan anak perempuan. Di rumah orang Jepang yang mempunyai anak perempuan usia sekolah, terdapat tradisi untuk memajang boneka pasangan pengantin (ひな人形 hina ningyo) dalam upacara pernikahan zaman Heian.
 
MUSIM SEMI

Hanami Matsuri, yaitu festival melihat bunga sakura
disana juga bisa makan-makan loh, misalnya bawa tikar terus ambil tempat yang bagus, yaitu dibawah pohon sakura. terus makan-makan deh!
Ada yang menyiapkannya dari rumah dan ada juga yang langsung beli dari toko-toko penjual cemilan.





MUSIM GUGUR


Jepang memang negeri festival. hampir setiap waktu,setiap muusim selalu ada festival yang terkait dengan alam (teristimewa pertanian) dan kehidupan manusia. Di musim, gugur yyang berlangsung selama tiga bulan, yaitu September, oktober, November, terdapat serangkaian festival seni budaya tradisional jepang.ada festival yang bersifat nasional,berlangsung dimana mana dengan corak yang hampir sama, tapi ada pula yang bersifat lokal tapi sangat terkenal. Ada nya berbagai festival yang di adakan mendukung terlestari nya seni tradisional jepang, karena sebuah festival merupakan hasil gotong royong rakyat setempat yang di ikuti dan di nikmati beramai ramai, baik oleh rakyat setempat maupun wisatawan.
Festival tsukimi (menatap bulan)


Menurut tradisi orang jepang melihat di bulan ada seekor kelinci yang sedang menumbuk dengan Alu untuk membuat kue mochi, nach musim gugur meeupakan waktu yang sangat tepat untuk melihat bulan purnama, ( khusus setiap tanggal 25 september dan 23 oktober) sambil minum sake, makan penganan khusus dan menikmati keindahan sang rembulan. Rumah – rumah di hiasi dengan rumput susuki. Festifal ini berlangsung di seluruh jepang namun di masa modern seperti ini mungkin tidak banyak yang punya waktu banyak untuk itu.




Festival takayama (9-10 oktober)


Festival takayama di sebut sebut merupakan salah satu festival terbagus di jepang. Festifal ini sebenar nya di adakan dua kali dalam setahun yaitu festival takayama musim semi atau yang lebih di kenal dengan sanno matsuri,di adakan dikuil Shinto hie, dan festival takayama musim gugur atau lebih di kenal sebagai festival hachiman matsuri, di pagelarkan di kuil Shinto sakurayama hachiman.




Jidai matsuri (22 oktober)


Bertempat di kuil heian Kyoto, merupakan salah satu festival terbesar di kyoto.




Festival api di kuil yuki, kurama, Kyoto (22 oktober)


Berupa jejeran obor di sepanjang Jalan menuju kuil.


Tori no ichi (11 dan 23 november)


Inilah festival sapu penggaruk berhias (kumadate) yang di gamberkan sebagai penggaruk rejeki. Di dekat kuil kuil di Tokyo terutama di kuil otori di kawasan askusa, ada kios penjualan kumadate,pembeli dan penjual sama sama bertepuk tangan secara berirama.




Shichi go san (7-5-3) (15 november)


Pada tanggal 15 november kuil kuil di seluruh jepang terlihat ramai di kunungi olek keluarga keluarga muda yang membawa anak anak mereka yang berudia 3,5 dan 7 tahun yang mengenakan oakaian tradisonal yang indah indah. Mereka melakukan doa khusus agar anak anak mereka tumbuh sehat dan keluarga berbahagia. Upacara ini di peruntuk kan bagi anak laki laki yang berusia 3 tahun dan 5 tahun, serta anak perempuan yang berusia 5 tahun dan 7 tahun. Konon angka 3,5 dan 7 merupakan angka keberuntungan di jepang.




Berbagai perayaan lain nya.


Tanggal 3 november adalah hari kebudayaan bagi pengembangan kebudayaan.
Semula merupakan perayaan hari ulang tahun kaisar meiji, kaisar perintis modernisasi jepang dan sekaligus pendukung kebudayaan jepang. Pada hari ini pemerintah mengumumkan nama nama berbagai tokoh yang memberikan kontribusi (berjasa) bagi kemajuan kebudayaan jepang.dan beberpa di antara mereka di anugerahi bintang kebudayaan di istana kekaisaran. Pada kesempatanhari kebudayaan ini, di berbagai tempat di jepang berlangsung berbagai festival kebudayaan


Hari syukur kepada tenaga kerja tanggal 23 november adalah untuk meghargai penting nya tenaga kerja dan menyatakan terimakasih kepada semua pekerja. Para petani merayakan pula hari ini. Karena dulu nya merupakan hari festival panen.

MUSIM DINGIN

DESEMBER 23 
Hari Ulang Tahun Kaisar
Rakyat merayakan ulang tahun Kaisar Akihito.
 
25 Hari Natal 
Banyak orang mengikuti kebiasaan melakukan tukar-menukar hadiah dengan anggota keluarga dan rekan dan menikmati makan khusus bersama pada hari ini.
 
31 Malam Tahun Baru
Menjelang tengah malam, kuil-kuil di seluruh Jepang akan mulai mendentangkan loncengnya. Menurut kepercayaan Budhis, manusia mempunyai 108 nafsu duniawi. Berdentangnya lonceng sebanyak 108 kali merupakan salah satu cara untuk mengusir (membersihkan) satu-persatu nafsu-nafsu demikian.
Selain itu ada kebiasaan memakan soba (semacam mie) pada malam Tahun Baru sebagai perlambang harapan akan panjang umur dan kesehatan yang baik di tahun yang baru. Mie merupakan pilihan karena bentunya panjang dan dapat direntangkan; dipercaya melambangkan hidup yang lama dan bahagia.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar