..

Selasa, 12 Mei 2015

Perayaan Festival Aoi di Kyoto

 Berkas:Aoi-Matsuri-01.jpg


Kyoto, kota tua yang pernah menjadi pusat kekaisaran Jepang selama lebih dari 1000 tahun menyimpan berbagai pesona budaya yang hingga ini masih dilestarikan. Salah satu atraksi budaya yang menarik para turis baik lokal maupun internasional adalah Matsuri yang berarti festival. Di Kyoto, ada 3 matsuri besar tahunan yang terkenal, yakni Aoi, Gion dan Jidai. Aoi matsuri diselenggarakan setiap bulan Mei (Spring),
Gion matsuri diselenggarakan setiap bulan Juli (Summer), dan Jidai matsuri diselenggarakan pada musim gugur di bulan Oktober. Baru saja di pertengahan bulan Mei ini Aio matsuri diselenggarakan di Kyoto, ini festival pertama yang sempat saya nikmati di Kyoto.


Sejarah Aoi Matsuri
Aoi matsuri telah diselenggarakan sejak abad ke-6 masehi, ketika Jepang dibawah kekuasaan Kaisar Kinmei. Pada masa itu terjadi bencana alam berupa hujan deras dan angin kencang yang mengakibatkan kerusakan tanaman pangan. Akibat bencana tersebut, rakyat Jepang dilanda kelaparan dan wabah penyakit yang telah menyebar diseluruh negeri. Untuk menanggulangi bencana ini, Kaisar mengirim utusannya untuk berdoa ke kuil Kamo dengan menyampaikan beberapa persembahan kepada Dewa agar bencana segera dihentikan. Setelah bencana benar-benar berhenti, Kaisar tetap mengirimkan persembahan ke kuil Kamo setiap tahunnya, karena itu terkadang festival ini disebut Kamo Matsuri.
Aoi matsuri pernah dihentikan pada masa Kamakura (tahun 1185-1333) dan berlanjut hingga masa Muromachi (tahun 1338-1573). Hal ini dikarenakan pada kedua masa itu, Jepang berada pada masa kekacauan dengan terjadinya perang panjang yang berkecamuk di internal para Shogun. Kemudian Aoi matsuri diselenggarakan kembali di masa Edo setelah Kaisar memindahkan ibu kota Jepang ke Tokyo, yakni sekitar tahun 1884 dengan maksud untuk menghidupkan lagi keramaian kota Kyoto.

Aoi Matsuri di Spring 2011
Kamo Matsuri kemudian lebih terkenal dengan nama Aoi Matsuri, hal ini dikarenakan digunakannya daun Aoi (Hollyhocks) sebagai bagian dari hiasan dikepala atau di tandu. Daun ini dipercaya memiliki kekuatan untuk melindungi dari petir dan gempa bumi, serta memberikan kemudahan bagi kelahiran bayi.
 
Bunga dan daun Aoi
Parade Aoi Matsuri melibatkan peserta sebanyak 511 orang, 36 ekor kuda, 4 ekor sapo dan 2 buah gerobak yang ditarik oleh sapi. Panjang dari parade ini 1 km dari peserta yang paling depan hingga yang paling belakang. Dari sekian panjang parade ini, yang paling menarik banyak perhatian penonton adalah peserta yang memerankan Saio-dai, seorang putri raja pada jaman Heian yang diusung dalam tandu dan diikuti oleh para hakim kerajaan. Putri raja tersebut mengenakan pakaian jubah kerajaan yang terdiri dari 12 lembar.
 
Penampilan Saio-dai yang ditunggu oleh penonton festival
Iring-iringan parade ini berangkat dari Istana Kaisar Jepang di Kyoto dari pukul 10.30 pagi melewati kuil Shimogamo dan berakhir di kuil Kamigamo dengan membawa beberapa barang persembahan dari kaisar untuk Dewa. Aoi Matsuri tidak hanya diikuti oleh laki-laki dan wanita dewasa, tetapi juga diikuti oleh anak-anak. Berikut hasil potretan saya di Aoi Matsuri spring tahun 2011.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar